15 Agustus 2025 - 21:11
Ayatullah Ramezani: Pesan Arba'in Mengasah Wawasan agar Mampu Mengenali Penipuan dan Fitnah

Ayatullah Reza Ramezani dalam pertemuan dengan para peziarah Imam Husain as di Maukib Mohsenin, Karbala, menegaskan bahwa “keberagamaan ala Ahlulbait” adalah satu-satunya jalan kebahagiaan sejati.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as, dalam pertemuan dengan para peziarah Imam Husain as di Maukib Mohsenin, Karbala, menegaskan bahwa “keberagamaan ala Ahlulbait” adalah satu-satunya jalan kebahagiaan sejati. Menurutnya, Arba'in adalah peluang besar untuk meningkatkan kesadaran dan membongkar tipu daya dalam sejarah maupun kondisi saat ini.

Beliau menekankan, sejarah menunjukkan tiga sikap manusia terhadap agama: menolak sepenuhnya, menjadikannya alat kekuasaan, atau mengamalkannya murni demi agama itu sendiri. Dua yang pertama membawa kerusakan, sementara yang terakhir adalah jalan para nabi dan wali Allah.

Ayatullah Ramezani mencontohkan bagaimana kaum Bani Umayyah memanfaatkan simbol-simbol religius seperti shalat dan ayat Al-Qur'an untuk melegitimasi kebatilan, bahkan ada yang mengira membunuh Imam Husain as adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah. Menurutnya, tanpa kecerdasan kolektif (bashirah), masyarakat mudah tertipu oleh wajah indah dari kebatilan.

Ia menyebut inti pesan Arba'in adalah mengasah wawasan agar mampu mengenali penipuan dan fitnah. Peran Sayyidah Zainab sa dan Imam Sajjad as dalam masa pasca-Karbala menjadi teladan, di mana mereka menggetarkan istana Yazid dengan pencerahan yang dilakukan.

Ayatullah Ramezani membandingkan dua wacana global: wacana Ahlulbait dan Arba'in yang membawa harga diri, keadilan, akal sehat, dan spiritualitas, versus wacana kekuatan arogan yang dibangun di atas penghinaan, ancaman, penyerahan, dan rasisme. Ia menegaskan bahwa ketika sistem nilai dan agama diabaikan, ilmu akan berubah menjadi alat kebiadaban—seperti yang terlihat dalam sejarah perbudakan, genosida, perang dunia, hingga dukungan terhadap kejahatan terhadap bangsa-bangsa.

Palestina, isu utama umat – Mengutip pandangan Syahid Muthahhari, Ayatullah Ramezani menyatakan, jika Nabi Muhammad saw hadir hari ini, persoalan pertama beliau adalah Palestina, yang bukan sekadar wilayah, tetapi terkait dengan inti Islam. Beliau juga mengkritik politik hak veto di lembaga internasional yang membungkam kehendak bangsa-bangsa.

Ayatullah Ramezani menegaskan bahwa pengenalan terhadap Imam zaman adalah syarat keselamatan dari “kematian jahiliyah”. Doa Allahumma 'ar-rifni hujjataka... menjadi pengingat bahwa berada di sisi wali Allah selalu menuntut pengorbanan, seperti yang terjadi pada para tokoh besar Islam sejak Nabi Muhammad  hingga Imam Husain as.

Beliau menutup dengan menegaskan peran Arba'in sebagai panggung spiritual terbesar di dunia yang mampu mempersiapkan umat untuk menyambut al-Mahdi afs. Ketaatan saat ini terwujud dalam mengikuti wali faqih, Ayatullah Khamenei, dan penyampaian kisah kebenaran tanpa distorsi adalah bagian dari jalan menuju kemunculan sang penyelamat.

Your Comment

You are replying to: .
captcha